Minggu, 14 Juni 2015

STRATEGI-STRATEGI PENGAJARAN

Memadukan Teknologi dan Media
*      Pengantar
Belajar merupakan penegmbangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.
Pada bab II ini akan dibahas tentang strategi pengajaran. Srategi pengajaran ada 10 macam yaitu presentasi, demonstrasi, latihan dan praktik, tutorial, diskusi, pembelajaran kooperatif, permainan, simulasi, penemuan, dan penyelesaian masalah.
Komponen dari seluruh strategi pengajaran mencakup konten dan hasil belajar, pengalaman pengajarn, teknologi dan media, lingkungan belajar dan orang-orang. Hasil akhirnya yaitu guru akan belajar merancang menerapkan dan mengevaluasi strategi pengajaranyang sesuai dengan kebutuhan siswa melalui pemanfaatan teknologi dan media

1.      Strategi-strategi didalam ruang kelas :
ð  (Menurut kuhn dan udell,2001) è Guru harus merencanakan dan mengatur lingkungan belajar untuk memastikan bahwa siswa mereka tertantang dalam berhasil.
ð  (Menurut Marzano,Pickering, & pollock, 2001) è Dasar teori dan penelitian mengenai pengajaran menunjukan bahwa guru bertindak sebagai pemandu untuk meningkatkan pembelajaran siswa.
ð  Faktor-faktor untuk memilih strategi pengajaran :
a)      Hasil belajar
b)      Usia siswa
c)      Kenyamaan anda dalam menerapka strategi.
Macam-macam strategi pengajaran :
1.      Presentasi
Adalah suatu strategi pengajaran dimana sebuah sumber menyajikan atau menyebarluaskan informasi pada pemelajar. Komunikasi dikendalikan oleh sumber , dengan respon yang segera yang terbatas. Contoh : seorang guru yang menyajikan presentasi dan memberikan pertanyaan kepada siswanya, dimana para siswa diharapkan untuk menjawab.
Ø  Sumber informasi : buku ajar,situs internet,rekaman audio video, dll.
Ø  Strategi presentasi : membaca buku, mendengarkan rekaman audio, melihat tayangan video dan menyimak perkuliahan.
Ø  Keuntungan :
a)      Menyajikan (hanya sekali)
b)      Strategi mencatat
c)      Sumber informasi
d)     Presentasi siswa
Ø  Keterbatasan :
a)      Sulit bagi beberapa siswa
b)      Berpotensi membosankan
c)      Kesulitan mencatat
d)     Kesesuaian umur
Ø  Integrasi
a)      Sebagian besar siswa memiliki daya simak yang sedikit,maka bisa saja menggabungkan presentasi dengan strategi lainnya.
b)      Usia dan pengalaman anda akan membantu anda menentukan kapan saat yang tepat menggunakan presentasi
c)      Anda bisa mengarahkan siswa didalam kelas menggunakan sumber-sumber daya seperti papan putih untuk catatan, OHP, atau sekumpulan slide power point.
d)     Sebuah presentasi tidak selalu berdiri didepan kelas memberi pengajaran, tetapi bisa dengan melihat video
2.      Demonstrasi
Adalah memperlihatkan contoh nyata dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demonstrasi mungkin direkam dan diputar ulang melalui sarana media seperti video.
Ø  Jika ingin interaksi dua arah atau praktik pembelajar dengan umpan balik. Maka diperlukan tutor yang hadir secara langsung (live).
è Tujuannya : agar pemelajar meniru tingkah laku fisik atau untuk mengadopsi sikap dan nilai-nilai yang diperlihatkannya.
è Contohnya : bagaimana cara mengajukan pertanyaan ketika bekerja dalam kelompok kooperatif.
Ø  Dalam beberapa kasus intinya adalah sekedar menampilkan bagaimana sesuatu bekerja,seperti efek panas lempeng bimetalik.
Ø  Misal : seperti kegiatan copy paste , kegiatan ini memungkinkan pertanyaan untuk diajuka dan dijawab. Sehingga dua kesalahan presepsi bisa diatasi.
Ø  Keuntungan :
a)      Melihat sebelum melakukan
b)      Panduan tugas
c)      Penghematan suplai
d)     Keamanan
Ø  Keterbatasan :
a)      Tidak langsung dikerjakan
b)      Pandangan yang terbatas
c)      Masalah mengikuti
Ø  Integrasi
a)      Demonstrasi dapat digunakan dengan seluruh kelas, kelompok kecil,atau individu
b)      Siswa bisa menyajikan demonstrasi kepada sesama rekan mereka mengenai prosedur baru yang telah mereka pelajari.
3.      Latihan dan Praktik
Adalah strategi pengajaran dimana para pemelajar dibimbing untuk melewati serangkaian latihan praktis untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan.
ð  Agar efektif latihan dan praktik harus ada umpan balik untuk memperkuat repon yang benar dan memperbaiki kesalahan.
ð  Tujuannya adalah agar para siswa dapat menguasai atau mempelajari informasi tanpa kesalahan.
ð  Keuntungan :
a)      Umpan balik untuk memperbaiki (corrective feedback).
b)      Memisah-misah informasi.
c)      Praktik yang telah-terbentuk.
ð  Keterbatasan :
a)      Repetitif
b)      Berpotensi membosankan
c)      Potensi belajar
ð  Integrasi
§  Umumnya latihan dan praktik digunakan untuk tugas seperti matematika, bahasa jepang dan mengembangkan kosakata
§  Kaset audio,kartu flash dan praktik pada pengajaran mengeja, aritmatika dan bahasa.
§  Siswa yang dipasangkan untuk bekerja melalui metode latihan dan praktik.

4.      Tutorial
Dalam tutorial, seorang tutor adalah seorang manusia,piranti lunak komputer, atau materi cetakan khusus yang menyajikan konten, mengajukan pertanyaan, meminta respon pembelajar,menganalisis respon tersebut, memberi umpan balik yang tepat, dan menyediakan praktik.
ð  Pemberian tutorial sering dilakukan satu lawan satu dan digunakan untuk mengajarkan keterampilan dasar.
ð  Perbedaan tutorial dengan latihan dan praktik adalah tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru sementara letihan dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya (penceramahan)
ð  Keuntungan :
a)      Bekerja mandiri
b)      Menakar sendiri kemajuan
c)      Individualisasi
ð  Keterbatasan :
a)      Berpotensi membosankan
b)      Berpotensi membuat frustasi
c)      Berpotensi kekurangan panduan
ð  Integrasi
Pelaksanan tutorial meliputi :
a)      Instruktur ke pemalajar, misalnya dialog sokratik
b)      Pemelajar ke pemelajar, misal pusat belajar
c)      Komputer ke pemelajar, misal tutorial yang dibantu komputer
d)     Cetakan ke pemelajar ,  misalnya modul pembelajaran
ð  Salah satu piranti lunak komputer, yaitu Sistem belajar terpadu (ILS) merupakan bentuk pengajaran yang ditawarkan dikomputer. Siswa harus log on, yaitu memasukan nama dan kata sandi untuk memulai tutorial. Sistem ini mahal jika hanya digunakan 1 satu kelas saja.

5.      Diskusi
Adalah pertukaran gagasan dan opini antara siswa atau guru.
ð  Strategi ini bisa digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apapun, baik kelompok kecil atau besar.
ð  Diskusi merupakan cara yang bermafaat dalam menakar pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari sekelompok siswa .
ð  Diskusi dapat membantu guru menjalin hubungan dengan kelompok yang menggalakkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
ð  Keuntungan :
a)      Menarik
b)      Menantang
c)      Inklusif
d)     Kesmpatan bagi gagasan baru
ð  Keterbatasan :
a)      Berpotensi melibatka partisipasi terbatas
b)      Terkadang tidak menantang
c)      Tingkat kesulitan
d)     Kesesuaian usia
ð  Integrasi
Diskusi bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan topik baru, dengan mengarahkan diskusi menuju hasil belajar, maka Anda akan mengetahui bahwa para siswa akan menentukan sendiri kebetuhan untuk mempelajari lebih jauh tentang topik tersebut.
Diskusi sebelum presentasi penting sebagai forum tanya jawab dan untuk memastikan bahwa seluruh siswa mengerti apa yang diingikan guru.
6.      Belajar kooperatif
Merupakan strategi pengelompokan dimana para siswa bekerja sama untuk saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya .
ð  Jhonson (1999) menyatakan kelompok belajar kooperatif membutuhkan hal-hal berikut ini :
a)      Para anggota memandang peran mereka sebagai bagian dari keseluruhan sistem .
b)      Akuntabilitas individual dan kelompok.
c)      Kemampuan memahami belajar personal dan fungsi kelompok.
d)     Anggota yang memiliki keterampilan ntar personal dan kepemimpinan.
Anda bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan belajar spesifik akan tercapai.
ð  Keuntungan
a)      Manfaat belajar
b)      Formal atau informal
c)      Kesempatan belajar
d)     Area konten
ð  Keterbatasan
a)      keterbatasan ukuran
b)      berpotensi berlebihan-digunakan
c)      keterbatasan anggota kelompok
ð  integrasi
siswa  dapat belajar kooperatif tidak hanya mendiskusikan materi teks dan menyaksikan media, tetapi dapat juga membuat media.
Guru sebaiknya bertindak sebagai mitra kerja dengan para siswa.
7.      Permainan
Perminan memberikan lingkungan kompetitif, para pemelajar harus mengikuti aturan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang menantang.
ð  Teknik ini sangat memotifasi untuk konten yang membosankan dan repetitif.
ð  Permainan mengharuskan pemelajar menggunakan keterampilan menyelesaikan masalah, kemampuan menghasilkan solusi, atau memperlihatkan penguasaan.
ð  Permainan dapat menantang dan menyenangkan untuk dimainkan, dan bisa juga memberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam.
ð  Keuntungan :
a)      Keterlibatan
b)      Sesuai dengan hasil
c)      Beragam suasana
d)     Mendapatkan perhatian
ð  Keterbatasan :
a)      Pertimbangan persaingan
b)      Tingkat kesulitan
c)      Mahal
d)     Niat yang salah arah
ð  Integrasi
Macam-macam permainan :
a)      Puzzle
b)      Sudoku
c)      Puzle jigsaw
d)     Puzle logika
e)      Bingo
8.      Simulasi
Adalah suatu keadaan dimana para pemelajar menghadapi situasi kehidupan nyata yang diperkecil. Simulasi memungkinkan praktik realistik tanpa mengeluarkan biaya dan risiko, simulasi melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer.
ð  Simulasi digunakan untuk seluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama.
ð  Simulasi memberikan pengalaman kepada para siswa yang mungkin tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Misal anda memberiakn peran kepada tiap siswa sebagai bagian dari “misi ke planet mars”
ð  Selain sebagai permainan peran, simulasi bisa mewakili sesuatu yang terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditampilkan dalam ruang kelas.
ð  Keuntungan :
a)      Keamanan
b)      Reka ulang sejarah
c)      Langsung dilaksanakan
d)     Berbagai tingkat kemampuan
ð  Keterbatasan
a)      Reppresentasi yang dilakukan
b)      Kompleksitas
c)      Sesuatu yang baru mungkin sulit
d)     Keharusan menanya ulang
ð  Integrasi
Bidang studi yang populer untuk simulasi adalah keterampilan antar personal dan percobaan laboraturium. Dalam beberapa simulasi, siswa merekayasa model matematis untuk menentukan pengaruh pengubahan variabel tertentu.
Bermain peran merupakan salah satu contoh dari stategi simulasi. Contoh piranti lunak yang menyediakan peran yaitu decision dari Tom Snyder
9.      Penemuan
Penemuan (discoveri) menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan. Strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan (trial and error)
ð  Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu pemahaman konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten tersebut
ð  Keuntungan :
a)      Keterlibatan
b)      Langkah-langkah yang berulang
c)      Kendali siswa atas pembelajaran
ð  Keterbatasan :
a)      Faktor waktu
b)      Penyiapan itu penting
c)      Salah paham
ð  Integrasi
Teknologi dan media pengajaran bisa membantu meningkatkan penemuan atau penyelidikan. Sebagai misal, video bisa digunakan untuk pengajaran penemuan dalam ilmu-ilmu fisik.
10.  Penyelesaian Masalah
ð  Melibatkan penempatan para siswa dalam peran aktif berhadapan dengan masalah baru yang ditemukan dalam kehidupan nyata.
ð  Keuntungan
§  Keterlibatan
§  Konteks untuk belajar
§  Tingkat kerumitan
ð  Keterbatasan
§  Sulit untuk diciptakan
§  Kesuaian usia
§  Makan waktu
§  Membutuhkan menanyakan ulang
ð  Integrasi
Terdapat sejumlah untuk memperkenalkan masalah diruang kelas. Masalah bisa dirancang bisa dirancang bagi seluruh konten, mulai dari matematika dan penegtahuan hingga ilmu sosial dan sastra.
Kapan Menggunakan Strategi Pengajaran Yang Berpusat pada Guru dan siswa
*      Strategi yang berpusat pada guru dan siswa.
Strategi yang berpusat pada guru ini diarahkan spesifik oleh guru yang bertindak mengarahkan belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan. Guru merupakan kunci bagi perancang pengajaran. dan  dalam strategi yang berpusat pada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator, dan strategi pada siswa ini berpusat pada siswa yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan para siswa. Guru masih bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan mata pelajaran yang fokus pada siswa dipusat pembelajaran.
*      Menciptakan Pengalaman Belajar
Teori yang telah dibahas di Bab 1 telah diterapkan melalui strategi pengajaran spesifik yang digunakan para guru. Melibatkan siswa dalam proses belajar adalah apa yang harus guru lakukan untuk memastikan mereka bisa memperluas pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan mereka.
*      Prespektif Behavioris è prespektif behavioris menekan dalam pencapaian perubahan yang bersifat positif dengan tujuan yang dihasilkan secara baik.
*      Prespektif Kognitivis è prespentif kognitif mempengaruhi strategi pengajaran dengan pendapatnya yang menyatakan bahwa informasi harus diatur dalam cara spesifik untuk menjamin pelajar akan bisa menggunakan pengetahuan  tersebut berdasarkan skema mereka sendiri.
*      Prespektif Psikologi Sosial è penelitian awal di bidang psikologi oleh Bandura dan Vygotsky mengindikasikan mereka mengalami kesulitan memahami memahami bagaimana behavioris ”mengabaikan” keadaan sosial atau lingkungan disekitar para pemelajar (gredler 2005)
*      Situasi dan Konteks Belajar
Dibagi menjadi 5 sub bab:
a)      Pengajaran tatap muka dikelas è situasi ruang kelas mengharuskan guru menghabiskan waktu untuk mengatur situasi, menyusun dan menyiapkan materi, menyiapkan para siswa untuk belajar, dan meninjau kembali apa yag telah berhasil dilakukan dan apa yang mungkin butuh perbaikan.
b)      Belajar jarak jauh è hal ini sebenarnya telah dimulai sekitar 100 tahun yang lalu dengan studi korespondensi menggunakan sura, namun inovasi lebih terbaru dalam media dan teknologi yang menjadikannya lebih nyaman dan dinamis.
c)      Campuran (hibrida) è menggabungkan dan mencocokkan berbagai situasi pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
d)     Belajar mandiri terstruktur è para siswa akan bisa belajar berdasarkan kemajuan mereka sendiri dan mampu mengulang materi jika mereka perlukan.
e)      Pembelajaran informal tidak terstruktur è para siswa saat ini memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka diluar kelas. Sifat dan jenis kegiatan belajar inilah yang menjadikan informal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar